Beritatotal.com – Pasca diterapaknya PP 18 tahun 2016 tentang organisasi perangkat daerah, serta diambilalihnya kewenangan kebijakan sekolah tingkat SMA/SMK sederajat oleh pemerintah provinsi, ratusan guru tidak tetap (GTT) di Kabupaten Muba terancam “nganggur”.
Mereka terdiri dari baik tenaga pendidik maupun staf di SMA/SMK. Totalnya ada 906 GTT tingkat SMA dan SMK. Penyebab mereka akan kehilangan pekerjaan tersebut karena tidak bisa terakomodir oleh pihak Disdik Provinsi lantaran keterbatasan APBD.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Herman Munir Kasi GTK, SD dan SMP Disdikbud Muba, mengatakan, jumlah guru yang ada di Muba tingkat SMA maupun SMK sebanyak 1199 guru GTT termasuk staf Tata Usaha (TU).
Namun, setelah adanya PP 18 tahun 2016, otomatis semuanya termasuk staf TU akan dibebankan pada provinsi untuk honornya. “Jumlahnya 1199 orang yang mana itu merupakan tenaga pendidik dan staf TU di SMA dan SMK se-Muba,” kata Herman.
Masih dikatakanya, jumlah tersebut setelah berkoordinasi dan menyerahkan data mereka (guru SMK/SMA) kepada Disdik Provinsi, yang bisa diakomodir hanyalah 239 orang melalui APBD provinsi, sedangkan sisanya 906 orang tidak.
“Dari data yang kita berikan 906 GTT itu menjadi kendala yang belum ada penyelesaiannya. Mengingat aturan maupun undang-undang, pemerintah kabupaten maupun kota tidak boleh menganggarkan honor mereka dari APBD, meskipun mereka dulu diberi honor pakai APBD Muba,” pungkasnya. (zuh)
Comment