Beritatotal.com – Sehubungan dengan kondisi pandemi covid-19, penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan di Kabupetan Ogan Komering Ulu (OKU) pun dipastikan berbeda dengan yang sebelumnya.
Perbedaan mencolok tentu saja diterapkannya protokol kesehatan (prokes) dalam setiap tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) sebelum wabah corona melanda.
Penerapan prokes guna menghindari penyebaran virus yang sekrang sudah ‘dicueki’ masyarakat tersebut. Sehingga nantinya tidak timbul istilah klaster Pilkada.
Antisipasi penularan wabah covid-19 yang dilakukan KPUD OKU bahkan sampai ke tahap pemungutan suara.
Dimana pada hari H atau 9 Desember 2020 nanti, KPUD OKU menyediakan bilik suara khusus yang dibuat terpisah dari bilik suara dalam Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada umumnya.
Adanya bilik suara khusus untuk pencoblosan diperuntukkan bagi mata pilih yang ketika datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya, tapi saat diukur suhu tubuhnya tidak normal ataudi atas 37 derajat celsius.
“Bilik khusus disediakan di TPS pada Pilkada OKU tahun 2020 terkait dengan kondisi calon pemilih yang akan menggunakan hak suaranya tapi suhu tubuhnya tinggi ketika dites menggunakan thermogun,” jelas Komisioner KPUD OKU Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Doni Murdiyanto, Kamis (26-11-2020).
Hal tersebut disampaikan Doni di sela-sela menghadiri simulasi latihan pengamanan TPS, dalam rangka kesiapan personil Polres OKU mengamankan TPS dan penghitungan suara Pilkada serentak Tahun 2020 di Kabupaten OKU.
Simulasi tersebut digelar di halaman Mapolres OKU dihadiri perwakilan KPUD OKU, Bawaslu, dan seluruh perwira di jajaran Polres dan Polsek-Polsek.
Dijelaskan Doni, bilik khusus rencananya akan diusahakan ada di seluruh TPS yang ada. Digunakan ketika ada mata pilih yang datang ke TPS dan terdeteksi suhu tubuhnya tinggi 37 derajat ke atas.
“Setelah diketahui suhu tubuhnya tinggi maka petugas akan meminta pemilih tersebut kebilik khusus. Kemudian diberi sarung tangan plastik dan petugas berseragam hazmat akan membawakan surat suara ke bilik khusu untuk dilakukan pencoblosan disitu,” terangnya.
Jadi, sambung Doni, untuk proses dari awal sampai akhir masuk TPS biasa tidak dilalui oleh pemilih yang suhu tubuhnya tinggi.
“Kotak suaranya pun akan didekatkan kepada pemilih tersebut. Jadi tidak masuk lagi ke dalam TPS,” imbuhnya. (djee)
Comment