KEHIDUPAN petani kecil dan kaum marginal (terpinggirkan) menjadi pemandangan yang masih banyak dijumpai di pelosok negeri ini. Perjuangan menuntut kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup, kedang membuat miris bila dibandingkan dengan kelompok borjuis. Bahkan, petani kecil dan kaum marginal sering dijadikan objek kepentingan oknum-oknum penguasa.
Meski demikian, kehidupan mereka juga tak sedikit mengugah orang-orang yang punya nurani. Kemudian orang-orang ini berani melawan arus demi membantu perjuangan petani kecil dan kaum marginal menuntut hak-hak mereka hidup di bumi yang sama.
Salah seorang yang kini masih gigih dengan nuraninya membela kepentingan rakyat kecil di atas, adalah tokoh pemuda Sumatera Selatan (Sumsel). Pengalaman aktif di organisasi kemahasiswaan semasa kuliah, menjadi bekal pemuda satu ini merambah perjuangan lebih spesifik lagi. Membantu petani dan kaum marginal.
Dia adalah Ricky Purba, ayah dua anak yang diberinya nama Eidelweis Bintang Revolusi Indonesia, Muanai Khalifah Revolusi Indonesia.Simbol hidup berjuang demi banyak orang benar-benar menancap dalam kehidupan suami Yori Indriati tersebut. Lihat saja nama kedua anaknya yang masing-masing diberinya kata Revolusi.
Ya, berjuang dan takkan pernah berhenti berjuang. Meski kata dia dalam perjuangan dibutuhkan banyak pengorban. “Saya dari kuliah memang aktif berorganisasi. Setelah itu saya makin fokus dalam pergerakan yang saya pilih memperjuangkan kehidupan petani kecil dan kaum marginal,” kata Rycky.
Pengalaman organisasi dan pergerakan perjuangan lambat laun membuat pola pikir dan sikapnya makin matang. Apa yang diperjuangkan di lapangan kadang hasilnya tak maksimal sedang resikonya tinggi. Dia pun berpikir untuk berjuang dalam kasta wadah yang lebih bisa banyak bicara.
Politik. Itulah salah satu caranya menurut Ricky agar perjuangan-perjuangannya bisa dioptimalkan dan hasilnya maksimal. “Bukannya perjuangan selama ini tidak ada hasilnya. Tapi kalau melalui jalur politik di partai kita bisa lebih berbuat banyak memperjuangkan aspirasi-aspirasi rakyat,” demikian dia memberi alasan.
Maka sejak tahun 1998 dia mulai merintis terlibat dunia pergerakan politik hingga tahun 2000 dipercaya menjadi Ketua Front Mahasiswa Untuk Kedaulatan Rakyat (FMKR) Unsri hingga tahun 2002. Lagi-lagi rintisan perjuangan pergerakan politik ini bisa menjadi wadah menambah wawasannya.
Kini Ricky benar-benar memantapkan diri terjun di dunia politik dengan bergabung di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi Sumsel. Jabatannya Wakil Ketua Organisasi, Keanggotaan, Kaderisasi (OKK) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumsel periode 2015 hingga sekarang. Sebelumnya dia juga mengemban jabatan yang sama tapi di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Palembang tahun 2013-2014.
Bergabung di partai besutan Surya Paloh ini, Ricky akan berjuang sesuai apa yang sudah diperjuangkannya dalam pergerakan di jalanan dan oraganisasi. Perhelatan pemilihan legislatif (Pileg) 2019 mendatang, akan diikutinya dengan mencalonkan diri untuk duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel. Dia memilih daerah pemilihan (dapil) Ogan Ilir dan Ogan Komering Iir (OI-OKI).
Bila rakyat di dapilnya nanti mempercayai dirinya untuk berjuang di lembaga DPRD Sumsel, maka sesuai nuraninya sejak awal pergerakan yakni memperjuangkan kehidupan petani dan kaum marginal. “Tentunya saya akan memperhatikan dan meningkatkan pendapatan petani dan kaum marginal,” tegas dia.
Disamping juga kata dia akan berjuang meningkatkan porsi anggaran dalam bidang pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan porsi tenaga kerja lokal di setiap perusahan. “Saya berpolitik ini karena merasa memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan sosial masyarakat dan ingin aktif terlibat dalam proses dan pengawasan pembangunan agar tepat sasaran serta berpihak kepada masyarakat,” pungkasnya. (diJee)
Pengalaman Organisasi
- Ketua HIMAGRON FP UNSRI 99-2000
- Ketua FMKR UNSRI 2000-2002
- WK Ketua Persyarikatan Rakyat SUMSEL 2003-2006
- sekjend Serikat Petani SUMSEL 2005-2007
- WK OKK DPD Partai NasDem Kota Palembang 2013-2014
- WK OKK DPW Partai NasDem SUMSEL 2015- sekarang
- Ketua Yayasan Sriwijaya CERDAS MANDIRI 2016 – sekarang
Pengalaman KERJA
- Direktur Pusat Dukungan Kebijakan Publik (PDKP) KBH-SS 2003-2005
- Direktur PT. SCM 2016 – sekarang
Comment