
Beritatotal.com, Muaradua – Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan panorama alamnya yang indah kebanggaan masyarakat Sumsel, Danau Ranau, dipercaya menjadi tuan rumah peringatan Hari Air Sedunia ke -30 tahun 2022.
Kegiatan peringatannya digelar di pintu air danau yang terletak di Kecamatan Banding Agung tersebut, Rabu (30/03) pagi. Diisi dengan penanaman pohon dan juga penebaran benih/bibit ikan ke Danau Ranau.
Dipilihnya danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba Sumatera Utara ini, menjadi pusat kegiatan peringatan Hari Air Sedunia ke-30, tentu menjadi kebanggaan tersendiri masyarakat OKU Selatan.
Bupati OKU Selatan, Popo Ali pun menghadiri langsung kegiataan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII ini. Sementara Gubernur Sumsel diwakili Kepala PSDA Ir Herwan.
Tampak pula di lokasi Kepala Balai Maryadi ST Msi, Kajari OKU Selatan Kusri SH, Kapolres OKU Selatan AKBP Indra Arya Yudha Sik, Dandim 0403 OKU, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan tokoh masyarakat.
Bupati Popo Ali mengapresiasi BBWS Sumatera VIII yang telah menggelar peringatan hari air sedunia yang ke – 30 di pintu air Danau Ranau yang merupakan kawasan wisata unggulan Kabupaten OKU Selatan.
“Diselenggarakanya kegiatan ini tentu sangat bedampak positif bagi OKU Selatan, terutama untuk Danau Ranau yang dipilih sebagai lokasi kegiatan. Adanya kegiatan seperti ini dapat meningkatlkan ekonomi masyarakat di kawasan wisata ini,” kata Popo Ali.
Ditambahkan Popo, peringatan Hari Air Sedunia tahun ini diharapkan jadi momentum untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sumberdaya air.
“Setitik air itu memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan. Untuk itu mari kita jaga dan lestarikan lingkungan agar ketersedian air tercukupi,” ajak Bupati.
Sementara itu, Kepala BBWS Sumatera VIII, Maryadi Utama ST Msi, mengatakan, peringatan Hari Air Dunia ke-30 tahun 2022 di pintu air Danau Ranau merupakan upaya bersama meningkatkan perhatian publik pentingnya air bagi kehidupan.
Selain itu juga pemanfaatan air secara berkelanjutan, bertanggungjawab dan kontribusi dengan cara menjaga alam.
“Kerusakan lingkungan akan berdampak pada kekurangan air dan akan menimbulkan reaksi balik dari alam. Apabila kita merusak alam, maka air akan susah dicari dan akan juga terjadi bencana alam banjir,” katanya
Ditambahkannya, sebagai sumber tampung air baku, pemerintah juga mengimbau untuk selalu melestarikan lingkungan agar air selalu melimpah.
Untuk diketahui, kegiatan peringatan Hari Air Sedunia ke-30 ini mengusung tema “Melestarikan Air Tanah Agar Berkesinambungan (MATAB)”. (adv/SB)
Comment