Beritatotal.com – Tertutup rapat ketika tim gabungan Polres OKU dan Satpol PP melintasi jalan, menuju lokasi panti pijat yang disinyalir masih beroperasi malam Puasa Ramadhan 1438 H ini, ketika diulangi lagi ternyata pemilik Panti Pijat Reza berlokasi depan SPBU Batukuning diduga buka praktek.
Aparat gabungan sengaja merazia panti pijat tersebut yang tadinya hanya dilewati saja, Senin (5/6), karena ketika merazia panti pijat lain di persimpangan menuju Muara Enim, diperoleh informasi Panti Pijat Reza ditutup saja pintunya namun di dalamnya ada kegiatan alias praktek.
Razia tim di jalur ini dipimpin Kasat Intelkam Polres OKU AKP Hendro dan Kapolsek Baturaja Barat AKP Yuliko Saputra. Sekilas panti pijat ini sepi dari luar. Namun petugas curiga ada seorang lelaki sedang duduk dengan seorang wanita berpakaian seksi. Lelaki tersebut digeledah dan dimintai identitasnya.
Seolah hendak mengelabui petugas, Panti Pijat Reza yang tutup itu kemudian dipaksa petugas untuk dibuka. Saat dibuka, dan petugas serempak masuk, ternyata pemandangan di dalam cukup mengagetkan.
Kalau lokasi ini memang tidak beroperasi di malam Ramadhan, tapi didapati sekitar enam wanita muda berpakaian seksi bahkan terbilang minim duduk berkumpul. Ada pula beberapa lelaki yang belum jelas keberadaannya disana. Petugas kemudian menginterogasi dan menggeledah hingga mendata mereka.
Kepada petugas mereka berdalih hanya berkumpul saja dan ada yang mengaku saudara satu sama lainnya. Termasuk bersaudara dengan lelaki muda yang ada disini. “Saya ikut ayuk Pak, saya baru lulus sekolah (SMA, red),” kata perempuan muda yang rambutnya terlihat sedikit pirang kepada petugas.
Gadis anak baru gede (ABG) ini tidak memiliki identitas berupa kartu tanda penduduk (KTP). Alasannya itu tadi. Dia mengaku beru lulus sekolah. Petugas pun mencatat nama dia. Demikian pula wanita berdandan seksi lainnya tak luput dari interogasi dan penggeledahan petugas.
Pemilik panti pijat pun diperingatkan petugas untuk tidak membuka praktek di malam Ramadhan. Dia juga diminta untuk melengkapi dan mengurus perizinannya karena sudah kadaluarsa. “Kita sudah beri surat peringatan sebelum puasa lalu agar tidak buka praktek. Tapi ini mereka masih buka,” ujar Sofyan, dari Satpol PP.
Di lokasi tak jauh, di Panti Pijat Ibu Susiani petugas memergoki panti pijat tersebut beroperasi. Seorang lelaki dan perempuan ada dalam kamar yang hanya berskat triplek dan tiran kain. Mereka berdua dimintai identitas.
“Saya benar-benar urut Pak,” kata pria tersebut. Maklum, panti pijat-panti pijat yang dirazia petugas, disamping untuk menciptakan kondisi keamanan selama Ramadhan, juga menjaga kesuciaan bulan ini.
Sebab, diduga kuat panti pijat yang beroperasi ada layanan plusnya. Makanya pria yang dipergoki berduaan dengan wanita pemijatnya berdalih sambil bersumpah kalau dirinya datang kesini hanya untuk dipijat.
Selain dua panti pijat di atas, beberapa panti pijat lainnya di wilayah Kecamatan Baturaja Barat dirazia petugas. Rata-rata panti pijat yang didatangi masih membuka pintu untuk memberikan pelayanan kalau ada konsumen yang datang. Namun, petugas tidak mendapati lagi tamu-tamu yang datang untuk dipijat perempuan-perempuan yang rata-rata masih mudah dan seksi.
Petugas tidak membawa para pelayan panti pijat dan tamunya ke Polres OKU. Mereka hanya didata ditempat dan diberi pengarahan saja. Namun, dalam razia tersebut, di lokasi kedai tuak, petugas mendapati pemiliknya menyediakan dan menjual minuman keras jenis tuak.
Kedai tuak tersebut berlokasi depan jalan masuk PT Semen Baturaja dari Jalan Lintas Sumatera. Petugas yang menggeledah kedai ini mendapati seember besar tuak diperkirakan 30 liter. Hanya 30 liter tuak inilah hasil razia tim gabungan yang menurunkan seluruh fungsi Polres OKU ditambah puluhan anggota Satpol PP.
Kabag Ops Polres OKU Kompol Yuskar Effendi yang memimpin razia malam tadi menjelaskan, razia dibagi empat tim dan berpencar di empat lokasi berbeda. Masing-masing tim merazia semua tempat yang disinyalir dijadikan lokasi mesum dan hiburan malam pada saat puasa. Sepeti warnet, penginapan, salon-salon, warung remang-remang dan panti pijat.
“Ini juga untuk menekan tindak kriminalitas. Kita menyita seember tuak sekitar 30 liter dari pemiliknya di depan jalan masuk PT Semen Baturaja. Barang bukti kita serahkanke Pol PP. Kita juga mengimbau pemilik panti pijat untuk tidak membuka usahanya malam hari,” jelas Kompol Yuskar usai memimpin razia seluruh tim. (diJee)
Comment