Beritatotal.com – Warga seputaran RT 01, RW 03, Kelurahan Parit Lalang, Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang dikejutkan peristiwa kebakaran subuh tadi, Minggu (16/12). Dalam insiden tersebut sebuah rumah kontrak empat pintu ludes dilalap si jago merah.
Hanya dalam hitungan belasan menit rumah kontrakan tersebut rata dengan tanah. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Rumah kontrakan ini masing-masing dihuni Are (32) bersama isteri dan empat anaknya, Resi (32), Jepang (32), dan seorang janda bernama Ibu Rini.
Selain menghanguskan bangunan terbuat dari papan tersebut, kobaran api juga sempat membuat kabel meteran PLN di rumah Rani (27) yang bersebelahan dengan kontrakan para korban meleleh karena suhu panas. Demikian juga dua kaca jendela rumah Rani retak-retak.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), kebakaran ini diduga akibat konsleting listrik. Sumber api pertama kali berkobar dari atap kontrakan yang dihuni Are.
“Anak saya bernama Dara pertama kali melihat api sudah besar di atap bagian kamat. Saya dan isteri bersama tiga anak saya tidur di ruang tengah. Untung Dara terjaga dan melihat api sudah membesar lalu membangunkan kami,” terang Are dengan mimik sedih.
Tak ada yang sempat mereka selamatkan lagi. Begitu bangun dia bersama isteri serta keempat anaknya semburat keluar rumah. Kepanikan keluarganya juga membangunkan penghuni kontrakan tetangga mereka lainnya. Termasuk tetangga kiri dan kanan.
“Yang ada cuma baju di badan ini saja pak. Mana sempat menyelamatkan harta benda karena api sangat ganas,” tambah Resi.
Menurut dia, kobaran api melahap seluruh bangunan dengan cepat. Sekitar 15 menit bangunan empat pintu tersebut sudah ludes. Meski mereka dibantu para tetangga telah berjuang keras memadamkan api dengan peralatan seadanya, tapi akhirnya sia-sia.
Regu pemadam kebakaran pun datang ketika bangunan yang mereka tempati hanya tinggal puing-puing gosong.
“Petugas pemadam kebakaran datang sekitar setengah jam setelah bangunan tidak bersisa. Mereka tinggal melakukan penyemprotan pendinginan,” tambah Resi.
Karena tidak ada lagi tempat tinggal, menurut Resi, dia dan keluarganya kini menunpaug dulu di rumah orang tuanya.
Mirisnya, korban Are bersama isteri dan empat anaknya kebingungan mau mencari tempat tinggal sementara. “Keluarga kami jauh semua. Anak saya ada empat dan satu masih balita. Entahlah dimana tinggal sementara,” keluh Are.
Sementara itu, peristiwa menghebohkan warga Parit Lalang Minggu subuh pukul 05.00 WIB ini juga sampai di telinga Walikota Pangkalpinang H Maulan Aklil.
Molen, sapaan akrabnya, langsung memutuskan pulang ke Pangkalpinang pagi itu juga dalam penerbangan pesawat di jam pertama.
Kebetulan, sejak Sabtu pagi Molen didampingi isterinya Monica Haprinda menghadiri undangan pernikahan sahabat dan keluarga dari isterinya di Jakarta. Namun, begitu mendapat kabar ada rumah warganya yang terbakar, Molen memutuskan mengajak istreinya Monica pulang ke Pangkalpinang.
Begitu sampai di Bandara Depati Amir pukul 07.33 WIB, Molen bertolak ke TKP. Dia pun sempat melihat-lihat rumah korban yang tinggal puing-puing. Molen langsung menginstruksikan stafnya tingkat bawah untuk cepat mengambil langkah-langkah tanggap darurat.
“Saya sudah instruksikan staf saya di bawah agar cepat tanggap membantu para korban. Sekarang langsung kita dirikan tenda penampungan sementara. Nanti dinas terkait juga akan melakukan pendataan dan inventarisir para korban,” kata Molen.
Dia meminta warganya untuk berhati-hati terhadap bahaya kebakaran. Jangan sampai lalai bila menggunakan kompor memasak. Kemudian jaringan kabel listrik di rumah dimintanya agar dicek.
“Kebakaran yang ini dari informasi yang saya terima kemungkinan karena konsleting listrik. Saya imbau warga saya untuk mengecek instalasi listrik di rumah masing-masing. Dengan kompor juga harus hati-hati. Kalau sudah digunakan jangan lupa cepat-cepat dimatikan,” katanya.
Sebagai bentuk kepedulian awal, pihaknya melalui Dinas Sosial Kota Pangkalpinang menyalurkan bantuan pakaian, selimut dan tenda. Bantuan diserahkan simbolis Ketua TP PKK Kota Pangkalpinang yang tak lain isteri Molen, Monica Haprinda alias Monic kepada salah satu korban, Sari Kasih (30).
Tampak Monic memeluk Sari dengan erat. Mata sari pun berkaca-kaca dan Monic tak berhenti mengelus pundak Sari untuk menguatkan hati korban. Selanjutnya Monic tampak juga mengendong balita berusia 10 bulan bernama Aisyah. Balita ini adalah anak bungsu pasangan Arek dan Sari, yang rumahnya menjadi sumber awal api. (dijee)
Comment