
BeritaTotal.com – Bercocok tanam jagung dinilai menjanjikan penghasilan dan dapat meningkatkan pendapatan. Bahkan karena hal tersebut ada beberapa petani yang semulanya menanam padi saat ini beralih profesi menjadi menanam jagung.
Rapek contohnya. Warga Desa Batuputih, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ini mengaku tidak lagi menanam padi. Ia sekarang ini lebih memilih menanam jagung. “Ini tahun pertama saya menanam jagung, beralih dari tanam padi. Hasilnya sekarang ini sudah terlihat menjanjikan,” jelas Rapek saat dijumpai beberapa wartawan di kebun Jagung miliknya, Rabu (28/3/2018).
Sikap Rapik ini bukan tanpa alasan. Sebab kata dia dari segi pemeliharaan lebih mudah dan masa atau waktu menanam sampai waktu panen juga lebih cepat menanam jagung dibanding menanam padi. Hasilnya juga lebih menjanjikan menanam jagung.
“Perbandingannya butuh waktu lebih kurang 4,4 bulan untuk menanam padi sampai panen, sementara untuk tanam jagung sampai panen hanya memerlukan lebih kurang 120 hari,” katanya.
Hanya saja kata dia, dalam menanam jagung ini jika sudah mulai berbuah harus benar-benar diawasi. Bukan tidak mungkin hama seperti babi merusak kebun jagung.
“Kalau buah jagungnya masih muda, hama sangat senang memakannya. Kalau usia jagung sudah mendekati masa panen dan menua, hama agak kurang,” ceritanya.
Ketua Kelompok Tani Jagung Desa Batu Putih, Almahdar menambahkan jumlah kelompok tani di desa mereka mencapai 25 orang anggota. Dari 25 orang anggota itu luas lahan yang dimanfaatkan ada sekitar lebih kurang 45 hektare.
“Untuk hasil panen jagung hasilnya cukup memuaskan. Dalam satu hektare bisa menghasilkan maksimal sebanyak 5-6 ton jagung per hektare. Untuk harga juga cendrung stabil,” katanya.
Pembina kelompok tani jagung, Desa Batuputih, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dan juga Kapolsek Baturaja Barat, AKP Yuliko Saputra, menjelaskan, kualitas jagung di OKU cukup baik. Harga beli dipetani juga stabil berkisar Rp 2.600 perkilogram.
“Padahal ini memasuki musim panen jagung yang kerap terjadi penurunan. Tetapi harga jagung di kita masih bertahan, tidak begitu anjok. Antara lain karena kualitas jagung yang bagus,” ucapnya.(bar)
Comment