
BERGERAK memimpin langsung dan tidak pernah hanya menunggu laporan personilnya dari balik meja kerja, berbagai kasus menonjol berhasil dibongkar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Alex Andriyan SKom sejak menjabat Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Ogan Komering Ulu (OKU).
Tindakan-tindakan tegas terukur tak kenal kompromi AKP Alex menjadi momok pelaku dunia kejahatan untuk menjalankan aksinya di bumi berjuluk Sebimbing Sekundang ini. Paling tidak para bandit kelas teri hingga kelas kakap, harus berpikir panjang untuk beraksi. Masuk penjara dengan luka tembak atau langsung menuju ke liang lahat beristirahat selamanya dari dunia hitam.
Bayangkan. Menjabat Kasat Reskrim sejak Agustus 2017, AKP Alex yang memimpin personilnya baik anggota Unit Buser/Resmob maupun Unit Pidana Umum (Pidum), enam penjahat kakap tewas dalam penyergapan dan penangkapan yang diantaranya ada terlibat baku tembak. Bahkan ada beberapa personilnya terluka akibat perlawanan bandit ketika hendak diringkus. Sementara puluhan penjahat pemula dan kambuhan terseok-seok dengan kaki diperban karena ditembak lalu digelandang ke Mapolres OKU.


Sepak terjang AKP Alex dalam memberantas kejahatan di OKU menorehkan berbagai penghargaan. Baik dari institusi Polri sendiri seperti dari Kapolda Sumsel dan Kapolres OKU, hingga dari pemerintah yakni Bupati OKU Drs H Kuryana Azis.
Padahal, sepekan dilantik sebagai Kasat Reskrim OKU, bapak tiga anak ini sudah langsung berhadapan dengan kasus menonjol. Berupa pembantaian pelajar SMK di areal Stasiun Kereta Api Baturaja oleh oknum Satpam PT KAI.
Namun, AKP Alex kala itu tidak bisa langsung terlibat atau turun langsung memimpin anggotanya melakukan penyelidikan awal. Karena ternyata kejadiannya bersamaan dengan terpilihnya dia sebagai salah satu personil Polri terbaik se Indonesia, untuk diberangkatkan ke Bangkok, Thailand, mengikuti pendidikan dengan instruktur dari FBI Crime Investigation dalam program International Law Enforcement Accademy.
Pendidikan tersebut memang tidak bisa dibatalkan lagi. Sebab, sebelum diamanahkan sebagai Kasat Reskrim OKU kala itu, AKP Alex sudah mengikuti berbagai tes bersaing dengan ratusan anggota Polri lainnya. Dan dia pun terpilih bersama tiga anggota Polri lainnya untuk diberangkatkan ke Thailand.


Namun, sekembalinya dari Bangkok, perwira yang masih terus mengasah kemampuan menembaknya ini, mampu menunjukkan kepada masyarakat OKU dengan “membawa” mayat pelakunya yang dikenal sadis dan licin. Dalam penangkapan bandit satu ini, seorang anggotanya terluka akibat sabetan senjata tajam pelaku.
Masih ada lima kasus menonjol lainnya terkait hilangnya nyawa manusia yang dalam waktu singkat bisa diungkap Alex beserta jajarannya. Bahkan ada yang tidak sampai membutuhkan waktu 1 x 24 jam.
Kasus-kasus tersebut yakni pembunuhan sadis sales alquran dimana pelakunya enam orang dan dua orang diantaranya dibekuk di Jakarta. Pembunuhan sadis istri manajer Mitra Ogan di Air Paoh (mendapat penghargaan bupati), penembakan Satria di Lr Ogan diduga pelaku enam orang dan satu orang tewas dalam penangkapan karena melawan (mendapat penghargaan bupati).
Kemudian pembunuhan di Desa Belatung dengan dua tersangka berhasil ditangkap, korban penjambretan yang meninggal dunia dengan pelakunya sudah ada 30 laporan polisi (LP), terakhir kasus pembunuhan di Desa Banuayu melibatkan 3 oknum pelajar.


“Dalam catatan kami dari kasus-kasus menonjol yang menjadi perhatian publik dan mendapat atensi atasan, ada enam pelaku kejahatan sadis yang tertembak mati karena melawan saat ditangkap,” jelas AKP Alex.
“Tak jarang saya dan anggota ketika di lapangan mendapat perlawanan dari para pelaku kejahatan. Selama saya menjabat Kasat Reskrim OKU ada beberapa anggota yang terluka tapi tidak terlalu parah. Saya selalu menekankan kepada mereka untuk selalu waspada ketika berhadapan dengan target operasi yang dikenal sadis, terlebih yang terdeteksi memiliki senjata api,” imbuh Alex.
Kerja keras dan kebersamaan yang dibangun Alex dengan anggotanya membuat tim Reskrim Polres OKU mendapat posisi “manis” di Polda Sumsel, dalam pengungkapan tindak pidana atau kriminalitas. Satreskrim Polres OKU menduduki rangking pertama se Polda Sumsel tahun 2018 dalam penekanan angka kriminalitas dan pengungkapan kasus (kapsus).



Selain kapsus yang menyebabkan nyawa orang lain hilang seperti disebut di atas, berbagai “Raja dan Ratu” kejahatan lainnya di OKU dibuat bertekuk lutut dan kini sudah di-Hotel Prodeo-kan. Seperti raja bongkar rumah lebih dari 17 LP yang tewas dalam penangkapan, 2 raja curanmor lebih 12 LP, ratu kasus arisan online kerugian milyaran rupiah, dan ratu kasus penipuan berkedok biro jasa kerugian milyaran rupiah.
Lalu ada kapsus perampokan bersenjata api depan rumah bupati sebanyak 3 LP dengan 3 pelaku ditangkap, 2 perampok bersenpi dengan 5 LP salah satu korbannya istri kepala desa, berhasil menggagalkan perampokan terhadap tauke karet di Rantau Kumpai (mendapat penghargaan dari Kapolda Sumsel), dua kasus korupsi melibatkan kepala desa, dan berbagai kasus menonjol lainnya.
Riwayat Karir :
1. Lulusan Perwira Polri Sumber Sarjana Angkatan 2009
2. Penempatan Bareskrim Mabes Polri sampai 2009 – 2016
2. Sespima Polri Angkatan 56
3. Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Sumsel 2017
4. Kasatreskrim Polres OKU sejak Agustus 2017 –
(djee)
Comment